Kamis, 18 Oktober 2012

Makalah budaya korea di Indonesia




BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Budaya korea adalah salah satu budaya yang cukup banyak memberikan pengaruh kepada para remaja Indonesia. Salah satu dampak kebudayaan korea yang nampak sekali di Indonesia adalah kemunculan boyband atau girlband Indonesia di tanah air. Boyband atau girlband tanah air ini juga turut memeriahkan perindustrian musik Indonesia dengan gaya musik dan penampilan mereka yang terinspirasi dari boyband atau girlband Korea.
Budaya korea juga memiliki dampak negatif dan positif bagi para remaja Indonesia. Salah satu dampak positif dari budaya korea adalah para remaja Indonesia dapat mengetahui kebudayaan dari negara lain. Adapun  dampak negatif dari masuknya budaya korea ke Indonesia adalah adanya beberapa kebiasaan dari Korea yang tidak bisa diterapkan di Indonesia, ditiru oleh para remaja Indonesia.
Masuknya budaya korea di Indonesia juga menjadikan beberapa orang memanfaatkan minat para remaja Indonesia sebagai ajang untuk mencari keuntungan. Mereka menjual barang-barang yang berbau korea seperti baju, jaket sampai tempat minuman.
Rasa antusias para remaja Indonesia yang sangat besar terhadap budaya Korea itulah yang mendorong kita untuk bisa meneliti tentang kehidupan mereka setelah mereka mengenal korea, apalagi kebudayaan Korea tumbuh di Indonesia dikarenakan menjamurnya serial drama Korea dan beberapa boyband dan girlband korea

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan gelombang korea?
2.      Apa saja pengaruh budaya korea bagi para remaja di Indonesia?
3.      Apa saja dampak negatif dan positif lahirnya budaya korea di Indonesia?

C.     TUJUAN
1.      Agar kita bisa mengetahui apa saja pengaruh Korea di Indonesia
2.      Agar kita dapat mengetahui dampak negatif dan positif lahirnya budaya Korea di Indonesia.

D.    MANFAAT
1.      Mengetahui berbagai budaya yang ada di Korea
2.      Mengetahui perilaku remaja akibat lahirnya budaya korea di Indonesia








BAB II
PENGARUH BUDAYA KOREA DI INDONESIA

Menurut artikel yang berjudul Hallyu menjelaskan tentang Korean Wave. Dalam artikel tersebut menjelaskan bahwa Korean Wave atau gelombang Korea adalah istilah yang diberikan untuk tersebarnya budaya Korea pada berbagai negara di dunia. Biasanya Hallyu memicu orang yang sudah terkena demam korea tertarik untuk mempelajari Bahasa dan Kebudayaan Korea.
Indonesia termasuk negara yang sedang terkena demam Korea. Hal ini dapat terlihat di layar televisi Indonesia yang sekarang berlomba-lomba untuk menayangkan informasi dan hiburan yang berhubungan dengan Korea.
Awal kesukaan Korea dimulai dari beberapa drama Korea yang sering disiarkan di stasiun TV Indonesia, masyarakat Indonesia mulai mengenal para artis Korea. Tentu saja mereka mulai mencari informasi tentang aktris dan aktor tersebut, sehingga akhirnya mereka pun juga mengidolakan para penyanyi, boyband dan girlband Korea. Untuk para penggemar Korea, mengenal budaya seperti memakai Hanbok atau pakaian khas Korea, belajar memasak Kimchi dan mempelajari bahasanya juga merupakan hal yang wajib untuk dilakukan. Akibatnya , rasa bangga dan rasa keingintahuan mereka semakin bertambah terhadap budaya Korea.
Seiring dengan perkembangan zaman, akhirnya para remaja Indonesia banyak yang mengikuti budaya Korea. Salah satu contohnya adalah dengan adanya kemunculan boyband dan girlband di Indonesia.
Artikel yang berjudul ‘Gurita’ Budaya Populer Korea di Indonesia menjelaskan tentang berbagai macam pengaruh masuknya budaya Korea di Indonesia. Dalam artikel ini menjelaskan bahwa dengan beralasan terinspirasi dengan boyband dan girlband Korea, lahirlah banyak boyband dan girlband Indonesia, diantaranya Sm*sh, Max 5, 7 Icons atau pun CherryBelle.  Acara-acara televisi pun mulai mengemas program acaranya dengan kesan Korea.  Salah satunya sinetron yang dibuat Trans TV berjudul Cinta Cenat-Cenut. Melibatkan Sm*sh sebagai pemeran utama. Sinetron tersebut menggambarkan bagaimana gaya rambut, dandanan, fashion dan pernak-pernik Korea menjadi muatan penting dalam garapan sinetron tersebut. Tidak ketinggalan iklan televisi pun ikut bermain dengan melirik kesan Korea dalam tayangan iklan di televisi. Tentunya, hal ini juga bukan merupakan hal yang buruk, karena dari ketertarikan para remaja Indonesia pada budaya Korea dapat memberikan nilai positif pada hubungan antarnegara namun janganlah pula kita terlalu menggemari budaya Korea sehingga melupakan budaya Indonesia yang sudah jauh lebih dulu dikenal sebelum budaya Korea masuk ke Indonesia.
Menurut Prasetya Pamungkas dalam artikelnya yang berjudul Memanfaatkan Demam Korea pada Remaja Indonesia, sisi positif atas fenomena kemunculan boyband dan girlband ini bisa dijadikan sebagai kesempatan untuk membangkitkan sekaligus mengenalkan budaya Indonesia, salah satunya adalah batik. Artinya masih ada beberapa boyband dan girlband Indonesia yang masih ingin mempertahankan kebudayaan Indonesia dengan memakai batik dalam setiap penampilannya. Meskipun begitu, masih banyak para remaja yang tidak suka dengan kemunculan boyband dan girlband di Indonesia yang dianggap meniru boyband dan girlband Korea. Mereka beranggapan Indonesia tidaklah pantas mengikuti kebudayaan Korea yang sudah lama membudayakan boyband dan girlband di negerinya sendiri.
Bagi para remaja Indonesia yang sangat menggemari hal-hal yang berbau korea, para promotor berlomba-lomba mengundang para boyband dan girlband dari Korea untuk datang ke Indonesia, seperti acara Kimchi yang mendatangkan para boyband dan girlband Korea seperti Super Junior, X-5 dan Girl’s Day bahkan ada promotor yang mampu menyelenggarakan konser tunggal boyband Korea yang cukup terkenal di Indonesia.
Demam korea pun melanda para remaja Indonesia, berbagai stasiun televisi Indonesia bersaing untuk menayangkan berbagai macam acara televisi yang ada di Korea, seperti drama korea, film korea dan musik pop korea. Hal itu membuktikan betapa besar antusias para remaja Indonesia yang sangat menggemari Korea, bahkan mereka mulai membuat blog dan jejaring sosial yang khusus membahas Korea.
Layaknya budaya Barat yang berkembang di Indonesia, budaya demam Korea juga pasti memberikan pengaruh positif dan pengaruh negatif bagi para remaja Indonesia. Beberapa dampak positif yang dapat kita lihat adalah :
1.      Belajar menabung
Para remaja Indonesia yang begitu mencintai kebudayaan Korea pasti akan senang berburu segala hal yang berbau Korea, bahkan tak jarang mereka rela pergi ke Korea hanya sekadar untuk membeli barang asli dari negara tersebut. Tentulah mereka harus menabung untuk bisa pergi dan membeli segala hal yang berhubungan dengan Korea. Selain itu, bagi para penggemar boyband dan girlband Korea, tentu mereka sangatlah ingin menonton konser para boyband atau girlband idola mereka secara langsung, hal ini juga mendorong mereka untuk belajar menabung dan menghemat uang jajan mereka sendiri.
2.      Belajar berbisnis
Bagi para remaja yang pandai berbisnis, pasti mereka tidaklah menyia-nyiakan demam Korea ini. Mereka menyediakan barang-barang yang biasanya berhubungan dengan para penyanyi, boyband dan girlband dari Korea, seperti mug bergambar, tas lukis, sepatu lukis, jaket dan bahkan T-shirt by request. Selain bisa mendapatkan informasi tentang Korea, mereka juga bisa belajar berbisnis.

3.      Mengenal kebudayaan Korea
Rasa antusias para remaja Indonesia terhadap drama dan lagu-lagu Korea menyebabkan rasa keingintahuan mereka tentang budaya dan bahasa Korea itulah membuat mereka ingin mengenal dan mempelajari budaya dan bahasa Korea tersebut. Bahkan mereka rela kursus bahasa Korea agar bisa mempelajari huruf hangeul dan berbahasa Korea. Selain itu, mereka juga tak malu kalau harus mengikuti budaya Korea dengan memakai Hanbok atau pakaian khas Korea.
4.      Menambah teman dan pengalaman
Para remaja yang mencintai musik Korea akan membentuk komunitas yang bernama Kpopers. Biasanya mereka akan membentuk beberapa kelompok sesuai dengan nama boyband atau girlband yang mereka sukai, kelompok ini dinamakan fandom. Mereka bisa saling bertukar informasi, membuat suatu acara pertemuan sesama para Kpopers (fanmeeting), mereka bisa belajar bahasa Korea bersama-sama dan bahkan belajar dance dalam acara fanmeeting tersebut.
Selain itu, para penggemar Korea biasanya gemar sekali membaca dan membuat FF. FF atau Fan fiction adalah sebuah cerita fiksi yang dibuat oleh penggemar berdasarkan kisah, karakter atau setting yang sudah ada. Fanfic biasanya berlaku untuk film, komik, novel, selebritis dan karakter terkenal lainnya. Selain bisa menyenangkan pembaca, fanfic juga dapat membuat para penggemar Kpopers untuk bisa berimajinasi dengan membuat cerita fiksi tersebut.

Adapun dampak negatif munculnya demam Korea di Indonesia adalah sebagai berikut :
1.      Perilaku hidup boros
Para remaja yang begitu terobsesi kepada musik K-pop, drama Korea, bahkan produk-produk yang berasal dari Korea, membuat mereka mengeluarkan banyak uang hanya untuk sekadar membeli DVD, menonton konser, dan pergi ke Korea hanya untuk berburu barang-barang asli Korea. Meskipun mereka menabung untuk mendapatkan barang-barang tersebut, namun hal itu juga bukanlah hal yang baik karena uang yang begitu banyak dikumpulkan terbuang sia-sia hanya untuk sesuatu yang tidak perlu.
2.      Munculnya Fanwar
Setiap orang mempunyai selera musik yang berbeda. Karena ada perbedaan selera musik atau perbedaan suatu kegemaran itulah yang membuat masing-masing fandom pasti juga mempunyai antis atau orang yang tidak menyukai suatu boyband atau girlband tersebut. Perbedaan itulah yang memicu suatu fanwar atau peperangan antar fans. Biasanya hal ini banyak terjadi di dunia maya.
Terlebih lagi, akibat kemunculan para boyband dan girlband Indonesia yang mengikuti gaya Korea, membuat para Kpopers kurang menyukai Ipopers (pecinta boyband dan girlband Indonesia). Para Kpopers menganggap para boyband dan girlband Indonesia meniru kebudayaan Korea, sedangkan para Ipopers menuduh Kpopers tidak mencintai produk lokal. Hal ini menjadikan perseteruan yang sangat sengit antara pecinta musik Korea dengan pecinta musik Indonesia.
Tentulah hal ini bukan hal yang baik bagi para remaja karena mereka menjadi terbiasa untuk berkelahi dan merasa paling hebat dalam suatu hal.
3.      Munculnya unsur pornografi dan pornoaksi
Selain bergaya hidup boros dan sering fanwar, para pecinta Korea yang gemar sekali membaca ataupun menulis FF, mulai mengembangkan gaya fanfic yang awalnya hanya cerita fiksi biasa menjadi fanfic yang ceritanya mengandung unsur pornoaksi. FF ini dinamakan FF NC atau FF No Child, biasanya FF NC diberikan rating sesuai dengan batas usia yang boleh membacanya, mulai dari rating 17+ , 21+ sampai 25+. FF jenis ini dapat dengan mudah ditemukan di dalam blog atau bahkan di dalam situs jejaring sosial Facebook. Walaupun ada beberapa blog yang masih memperhatikan moral para remaja Indonesia dengan memberikan password untuk FF NC , namun tak jarang pula anak-anak yang masih di bawah umur memaksa untuk membacanya dan mengetahui passwordnya. Hal ini akan menjadi semakin buruk apabila yang membuat jenis cerita seperti itu adalah anak-anak di bawah usia 17 tahun.
Selain FF NC, para pecinta Korea juga gemar membuat FF yuri dan FF yaoi, FF yuri dan yaoi adalah cerita fiksi yang mengisahkan tentang percintaan sesama jenis. Tentu hal ini sangat merusak mental dan moral para remaja Indonesia yang akhirnya dapat berakibat ke dalam kehidupan mereka sehari-hari, mereka bisa menganggap percintaan sesama jenis adalah hal yang biasa.
Sedangkan bagi para Kpopers yang pandai mengedit foto, maka mereka akan mengedit foto(fanmade) yang mengandung unsur pornografi dan membagikan foto-foto tersebut ke dalam situs jejaring sosial.
Akhirnya, moral para remaja pecinta Korea mulai diracuni dengan hal yang berbau pornoaksi dan pornografi, hal ini dapat berakibat fatal  bagi para pecinta korea yang masih di bawah umur, mereka dengan cepat bisa mengerti dan belajar tentang hal-hal yang seharusnya belum perlu mereka ketahui. Kata-kata yang dianggap tabu untuk diucapkan di depan umum juga dianggap biasa oleh para remaja Indonesia yang sangat mencintai Korea itu.
Oleh karena itu, sangatlah penting bagi kita untuk bisa memilah-milah apa saja yang menguntungkan dalam dunia perkpopers-an dan apa-apa saja yang harus kita hindari, apalagi dengan adanya jejaring sosial dan blog yang dapat memberikan segala sesuatu kepada para pecinta Korea menjadikan mereka semakin berhati-hati dalam memilih mana hal baik dan tidak baik.



















BAB III
PENUTUP

1.      KESIMPULAN
1.      Demam Korea  atau Korean Wave sekarang sedang berkembang di Indonesia.  Hal ini  diakibatkan karena penyebaran dan pengaruh budaya Korea di Indonesia, terutama melalui dunia entertainment seperti musik Kpop dan beberapa drama Korea.
2.      Demam korea di Indonesia juga memberikan pengaruh yang cukup besar bagi para remaja Indonesia seperti cara berpakaian, dan bahkan hal ini juga dappat terlihat dengan adanya kemunculan dari boyband dan girlband asal Indonesia. Kemunculan boyband dan girlband di Indonesia juga cukup memberikan pengaruh pada remaja Indonesia. Bagi remaja Indonesia yang pada dasarnya mencintai musik Indonesia, tentulah kemunculan boyband dan girlband tanah air memberikan warna baru yang dapat meramaikan industri musik Indonesia. Sebaliknya, bagi para remaja yang sudah lama menyukai musik luar daerah, banyak yang beranggapan bahwa boyband dan girlband Indonesia banyak yang menjiplak boyband dan girlband Korea yang sudah lebih dulu ada.
3.      Demam Korea tentunya juga memberikan dampak negatif dan positif bagi remaja Indonesia, mereka yang menyukai Korea cenderung lebih boros daripada para remaja yang lebih menyukai musik Indonesia, dan perilaku atau moral mereka cenderung lebih bebas dan kadang tidak sesuai dengan kebudayaan dan tata krama Indonesia. Namun, dengan adanya demam korea juga bisa dijadikan sebuah lapangan kerja yang cukup menggiurkan, mengingat para peminat musik ataupun drama Korea tidaklah sedikit. Selain itu, dampak positif lainnya adalah para pecinta Korea dapat saling berteman dan berbagi pengalaman bersama para Kpopers lain. Tentu hal ini juga dapat mengajarkan mereka agar bisa bersosialisasi yang baik dengan orang lain.

2.      SARAN-SARAN
1.      Ada baiknya para remaja pecinta Korea bisa pandai memilih mana yang baik dan buruk dalam munculnya kebudayaan Korea di Indonesia agar nantinya bisa disesuaikan dengan kebudayaan Indonesia itu sendiri.
2.      Ada baiknya para orangtua memberikan pengawasan lebih kepada anak-anak mereka agar mereka tidak mudah terpengaruh dengan budaya Korea yang tidak sepantasnya dilakukan di Indonesia.









DAFTAR PUSTAKA

http://eka-karatika.blogspot.com/2011/11/karya-ilmiah-pengaruh-budaya-pop-.......korea.html.Pengaruh Budaya Pop Korea Terhadap Budaya Indonesia. 06 Feb 2012

http://hafilhafil.blogspot.com/2011/10/pengaruh-budaya-korea-terhadap.html. .......Pengaruh Budaya Korea Terhadap Indonesia. 06 Feb 2012

http://id.wikipedia.org/wiki/Hallyu. Hallyu. 06 Feb 2012

http://www.iprasblog.com/apakah-fenomena-demam-korea-di-indonesia-.......berbahaya/677. Apakah Fenomena Demam Korea di Indonesia Berbahaya? 06 Feb 2012

http://id.post.yahoo.com/s?s=QrqNBtqpT8Su9PstTbijlA/Aj3JPg.A8Q.lJC5Vly3R5W......._ Menurut Kamu Bagaimana Fenomena Korean Pop (K-POP) yang Sedang Melanda Negara Kita???? 06 Feb 2012
http://meyhero.wordpress.com/2009/10/25/kebudayaan-korea/ Kebudayaan Korea. 06     …….Feb 2012

http://nurindahadepertiwi.blogspot.com/2011/01/positif-dan-negatif-pengaruh-.......budaya.html  Positif dan Negatif Pengaruh Budaya Korea di Indonesia. 06  Feb 2012

http://pancipanic.blogspot.com/2011/03/pengaruh-kebudayaan-korea-terhadap.html .......Pengaruh Budaya Korea Terhadap Indonesia. 06 Feb 2012

3 komentar: